Halaman

Minggu, 19 Agustus 2012

untitled


Untuk
Dia yang tanpa nama

             Banyak yang aku pertanyakan tentang hidup. Bagaimana keesokaan harinya.? Bagaimana dengan sebulan, setahun, bahkan 10 tahun kemudian?  Bagaimana aku harus berusaha untuk lulus UN dan masuk SMPTN favorit? walaupun sampai sekarang aku fakultas apa yang harus kupilih besok.  Membuat orangtuaku bangga. Bagaimana memikirkan nilai setiap subjek pelajaran dan terus berusaha walaupun aku gagal sekian kali dan kerap merasa down di saat bersamaan.?
               Aku Mensyukuri apa yang telah aku miliki seperti keluarga,teman,guru. Dan KAMU.
Dia yang tanpa NAMA atau santunku yang tidak menyebutmu. Kamu datang tidak setiap hari atau setiap sel tubuhku menolak mengakui hal tersebut bahwa kau memang telah berada di tempat hatiku atau mungkin malah setiap sisi hati ini.
              Aku masih mempunyai panca indera yang lengkap mengisinya dengan hal2 yang di dunia yang sibuk,indah,cepat  yang diciptakan oleh Allah SWT. Namun otakku lumpuh sehingga perasaan ini yang mengendalikanku.
              Seakan dunia tidak bisa mengalihkan pandanganku tentangmu. Pendengaranku seakan hanya berfungsi untuk mendengarmu. Dia yang tanpa NAMA
Semua tentangmu masuk tanpa kuundang. Kekebalan tubuhku tak dapat menolak sehingga semua tentangmu masuk. Dia yang tanpa NAMA telah melakukan kejahatan yang  besar.
              Apakah kamu memikirkan apa yg kupikirkan? Terkadang pertanyaan itulah yang membuatku termenung. Membuatku selalu ingin membangun dinding hati tapi kau adalah udara sehingga kau menerobos lubang kecil hati ini
              Pelan tapi Pasti. Itulah yang dilakukan Dia tanpa NAMA. Sakit tapi percaya aku pasti sembuh. Tapi bagaimana dengan perasaanku itulah yang kupertanyakan sampai sekarang.?
Kamu adalah semacam adiksi,kejam tapi indah.
               Aku bersyukur aku telah mengenal,melihatmu,mendengarmu. Pokonya semua tentangmu membuatku bersyukur bahwa kamu adalah ciptaan Allah SWT terindah.
Santunku yang terus menolak tapi hatiku takkan mampu hingga detik ini. Kata orang perbuatan MUNAFIK tapi ini semua tentangmu.
              Jadi kunikmati panggilan ini. PECUNDANG nama lengkapku karena aku tak mampu mengungkapkan kepadamu. Oke aku terima karena kedua cara inilah aku mencintaimu. Walaupun Dia yang tanpa NAMA hanya mengenalku sebagai orang asing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar